RSS

Seruan Kebaikan

Ketika kamu ingin bicara, bicaralah, walaupun kamu tau kata-kata yang keluar dari mulutmu mungkin berbeda dengan apa yang ada di pikirannya. Walau kamu terkadang bingung dengan apa yang telah kamu bicarakan. Demi kebaikan.
Ketika kamu ingin berkomentar, berkomentarlah, walaupun kamu tau komentar yang keluar dari mulutmu mungkin tak akan digubris barang sedikitpun olehnya. Walau kamu terkadang resah dengan komentar yang telah kamu lontarkan. Demi kebaikan.
Ketika kamu ingin apapun, lakukan apapun, asal demi kebaikan. Biar orang bilang kita sok suci, sok baik, sok alim. Nyatanya lebih baik jadi sok suci, sok baik, sok alim, daripada sok kotor, sok jahat, dan sok-sok tidak baik lainnya.
Seorang teman pernah bilang "lihat si A itu, dia terus menyeru pada anak, sanak saudara-saudarinya untuk tidak berjudi, padahal dia sendiri senang berjudi, malah bandar judi"
Aku hanya diam, lalu menimpali "lihat si B itu, dia bandar narkoba, menjadikan anaknya pengedar narkoba, bukankah itu lebih buruk?"
Temanku bertanya lagi "tapi apalah guna berseru kebaikan jika kita sendiri tidak melakukan kebaikan?"
"Kamu benar, amat benar. Tapi yang demikian yang dilakukan oleh si bandar judi juga benar. Haruskah seorang ustadz/ustadzah yang mengajarkan muridnya untuk mengaji? Haruskah seorang guru yang menyerukan muridnya untuk belajar? Haruskah seorang polisi yang menyerukan masyarakat untuk taat hukum? Tidak bukan? Bukankah semua orang mempunyai hak untuk saling mengingatkan dalam kebaikan?"
"Iya, semua orang memang mempunyai hak untuk saling mengingatkan dalam kebaikan. Bukankah hanya jika orang tersebut melakukan kebaikan yang diserukannya?"
"Saudaraku, jika hanya orang yang melakukan hal baik yang boleh menyerukan kebaikan, maka bisa dihitung dengan jari orang yang mau berseru kebaikan.  Misalkan sang bandar judi tersebut enggan menyerukan pada anaknya untuk tidak berjudi, hanya karena ia sendiri seorang penjudi, maka anaknya sudah bisa dipastikan akan menjadi penjudi juga. Bagaikan penyakit menular, meskipun penyakit tersebut telah menggerogoti tubuh kita dan tak bisa disembuhkan, akan lebih baik jika kita mengupayakan sekuat tenaga agar penyakit tersebut tidak menular ke anak kita, walaupun kita tahu kemungkinannya hanya sekitar 0,99%, bukankah yang demikian yang lebih baik?"
"Bukankah lebih baik jika kita menjaga kesehatan kita dan tidak akan menularkan  penyakit apapun kepada saudara-saudara kita?"
"Yang demikian sangatlah baik, saudaraku. Melakukan kebaikan, memberi contoh, dan menyerukan kebaikan kepada sesama amatlah baik. Tapi untuk kasus yang terjadi pada manusia yang sudah terserang penyakit, hendaklah kita tidak menjudge mereka dengan sebutan sok-sokan dan apalah, hanya karena kita tau bahwa kebaikan yang mereka serukan telah mereka langgar sendiri.."
Sekian

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar